mengucapkan selamat Hari Ibu untuk semua ibu yang merayakan. Ibu mempunyai peranan
penting bagi perkembangan anak-anaknya,dari merawat sejak kecil hingga dewasa ibu
selalu perhatian kepada kita. Mungkin semua Madridista mempunyai kisah tersendiri dengan
ibu masing-masing. Nah begitu juga dengan para pemain Real Madrid, kali ini akan
ditampilkan kisah sang kapten Iker Casillas dengan Maria del Carmen sang ibu.
Casillas mempunyai beberapa kisah menarik dengan ibu, salah satunya adalah saat ibunya
yang merupakan seorang penata rambut menjadikan Casillas sebagai “kelinci
percobaan”nya, ketika itu ibu Casillas yang bernama Maria del Carmen sedang bersiap
menghadapi ujian terakhir penata rambut. Sebelum menghadapi ujian tersebut,Carmen
berlatih untuk persiapan dan walhasil anaknya Casillas pun dijadikan “kelinci percobaan”nya,
“ibuku membuat rambutku menjadi warna hitam dan saat mencoba untuk mengembalikan
warna rambutku seperti semula,malah rambutku menjadi orang” kenang Casillas, “aku
menghabiskan 4 bulan dengan rambut orange itu,jika ditanya oleh teman-teman maka aku
menjawab ini karena keseringan terkena sinar matahari dan ini sedang menjadi
trend”tambah Casillas.
Namun Casillas juga mengakui bahwa peranan ibunya sangat besar di karirnya, ketika
Casillas diterima di akademi Madrid, dia harus menempuh 40 menit perjalanan menuju
tempat latihan dan saat kembali pulang kerumah, ibunya dengan setia mencuci pakaian
latihan Casillas yang kotor setiap malam.
Carmen juga orang yang mendukung Iker Casillas saat untuk pertama kalinya Casillas
bermain di Real Madrid senior. Musim 2001-2002 Casillas sudah mendapatkan tempat
utama di Madrid, sayangnya penampilan Casillas yang masih labil dan sering membuat
blunder ketika itu, membuat bek-bek Madrid saat itu , Hierro dan Carlos meminta kepada
pelatih Vincente del Bosque untuk menggantikan Casillas dengan Cesar Sanchez. Dan
Casillas pun harus kembali duduk dibangku cadangan.
Kalah bersaing membuat Casillas semakin giat berlatih,di sesi latihan Casillas jarang
tersenyum dan mendengarkan dengan seksama masukan-masukan dari pelatih kiper
Madrid. Hasil dari latihan keras itu pun berbuah manis saat Casillas menjadi pahlawan di
partai final Liga Champions 2002 melawan Bayern Leverkusen. Ketika semua pemain Madrid
larut dalam pesta di lobby hotel, Casillas tidak ikut berpesta dia lebih memilih merayakan
dikamar hotel dengan menelpon ibunya sambil menangis. (KID)

0 komentar